Mitigasi Pemanasan Global Dengan Energi Ramah Lingkungan


Ada tiga hal pokok yang jadi pilar mitigasi Pemanasan Global, yaitu efisiensi energi, beralih ke teknologi non fosil yang ramah lingkungan, dan mempercepat penggunaan teknologi ramah lingkungan, demikian disampaikan Dr. Lobo Balia, Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Lingkungan dan Kewilayahan, pada Siaran Talkshow Televisi yang membahas Mitigasi Pemanasan Global dengan Energi Ramah Lingkungan, bersama Dr. Kardono, M.Eng, Direktur Teknologi Lingkungan BPPT, dan Dr. Lobo Balia, Jum’at, 26 Oktober 2007, di QTV Dr. Kardono juga menyampaikan, pemanasan global dapat dikurangi dengan : (1)melakukan Konservasi dan Efisiensi Energi (Mengurangi penggunaan kendaraan, meningkatkan efisiensi alat pemanas, pendingin, lampu dan alat-alat rumah tangga lainnya, Meningkatkan efisiensi PLTU batubara), (2)melakukan penangkapan dan penyimpanan karbon, yaitu Memperkenalkan sistem penangkapan CO2 dan menginjeksikannya ke lapisan tanah dalam (formasi batuan) dari PLTU batubara skala besar atau gas, menggunakan sistem penangkapan pada produksi hidrogen dari bahan bakar batubara untuk milyaran kendaraan bermotor; Menggunakan sistem penangkapan dalam proses pembuatan bahan bakar sintetis dari batubara sebanyak 30 juta barel per harinya. (3)menggunakan Bahan Bakar Rendah Karbon, diantaranya mengganti PLTU batubara dengan bahan bakar gas; Mengganti batubara dengan PLT Nuklir. (4)menggunakan Energi terbarukan dan Biostorage, diataranya energi angin,energi matahari/tenaga surya, hidrogen, meningkatkan produksi ethanol untuk biofuel, menghentikan pengggundulan/perusakan hutan, dan mengembangkan konservasi pengolahan lahan untuk tanaman…..

Selanjutnya Dr. Kardono menjelaskan kembali tentang Pemanasan Global yang diindikasikan dengan kenaikan suhu bumi secara gradual. Dampak yang ditimbulkan pemanasan global, diantaranya berkurangnya laut es di kutub utara, dan diperkirakan menghilang pada musim panas sekitar 2040 karena pemanasan global akibat efek rumah kaca (menurut para peneliti University of Washington dan McGill University Montreal).Â
Beliau menegaskan bahwa penyebab utama dari pemanasan global adalah manusia. Ada dua sumber emisi CO2, yaitu alami dan buatan manusia (anthropogenic). Yang paling besar jumlahnya adalah sumber dari manusia (yaitu dari sumber energi, khususnya energi fosil (minyak bumi, batubara, dan gas bumi) yang dibakar untuk mendukung kehidupan manusia. Naiknya kadar CO2 akibat pembakaran bahan bakar fosil yang melampui kadar yang pernah ada menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang terparah terjadi di daerah khatulistiwa dimana Indonesia berada. Karena jika es kutub mencair, akibat naiknya suhu global, maka cairan es tadi mengalir dari kutub ke khatulistiwa, sehingga menyebabkan naiknya permukaan air laut yang dapat menenggelamkan pulau-pulau di katulistiwa. Perubahan iklim akibat dampak pemanasan global diantaranya : (1)meningkatnya intensitas hujan yang akibatnya akan sering terjadi banjir, baik di daerah basah maupun kering. (2)Berkurangnya sumber air yang akan menyebabkan menurunnya produksi pangan. (3)Meningkatnya jumlah penyakit dan kematian akibat gelombang panas, angin puting beliung, banjir, kekeringan, kebakaran serta meningkatkan kekurangan gizi.

��Hal yang paling dikhawatirkan adalah dampak ikutannya, seperti perubahan musim, keadaan cuaca yang buruk meningkat jumlah dan frekuensinya, bencana alam meningkat, melelehnya kutub es yang menyebabkan naiknya permukaan air laut sehingga tenggelamnya daratan pulau-pulau khususnya di daerah tropika. Semua ini akibat dari perubahan iklim dampak dari pemanasan global�, lanjut Dr. Lobo.

Akhirnya Dr. Lobo dan Dr. Kardono menghimbau seluruh masyarakat untuk menggunakan energi seefisien mungkin (hindari penggunaan energi yang berlebihan) dan menghemat energi, antara lain dengan mengurangi penggunaan minyak dan beralih ke energi non fosil (energi hydro, energi matahari, energi panas bumi, dan energi angin) yang ramah lingkungan. Seperti yang telah dituangkan dalam PP No. 5/tahun 2006.
Selengkapnya, saksikan Sudut Bidik Iptek di QTV dan TV Swara, pada hari Jumat, 2 November 2007, pkl.09.00 WIB di QTV, Sabtu, 3 November 2007, pkl. 13.00 WIB di TV Swara, dan Minggu, 4 November 2007, pkl. 19.00 WIB di QTV. Selamat Menyaksikan..

0 Response to "Mitigasi Pemanasan Global Dengan Energi Ramah Lingkungan"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme