Galaksi Raksasa di Kedalaman Waktu

Galaksi yang telah terbentuk 900 juta tahun setelah Dentuman Besar.

CFHQSJ2329-0301, galaksi yang telah terbentuk 900 juta tahun setelah Dentuman Besar.

Dr. Tomotsugu Goto terkejut bukan main. Foto yang diambil pada selang pengamatan sebelumnya telah selesai diolah dan hasilnya sangat tidak terduga. Sebuah titik yang mirip bintang pada foto tersebut ternyata adalah sebuah objek dengan pergeseran merah sebesar 6.4. Tidak terelakkan lagi banyak hal yang bisa dipelajari dari objek ini.

Implikasinya, objek tersebut berada sejauh 200 ribu Mpc dari Bumi (angka 1 diikuti 24 angka nol di belakangnya jika diubah ke satuan kilometer). Usia objek ini mencapai 12.8 milyar tahun, jauh lebih tua dari Bumi yang terbentuk 4.5 milyar tahun lalu.

Objek yang ditemukan Dr. Goto bukanlah objek paling tua yang pernah diamati astronom. Rekor objek terjauh yang pernah diamati astronom adalah GRB 090424 dengan pergeseran merah galaksi induk (redup dan tergolong galaksi katai) sebesar 8.2. Walaupun begitu objek yang ditemukan Dr. Goto dipastikan merupakan galaksi berukuran besar yang telah terbentuk setidaknya 900 juta tahun setelah Dentuman Besar (Big Bang). Ukuran objek yang dinamai CFHQSJ2329-0301 ini setara dengan ukuran galaksi kita Bima Sakti.

Ilustrasi materi yang mengelilingi lubang hitam supermasif

Ilustrasi materi yang mengelilingi lubang hitam supermasif

Dalam astronomi, objek terang yang tampak mirip bintang dan berada sangat jauh, seperti yang ditemukan Dr. Goto, biasa disebut Quasi-Stellar Object (quasar). Quasar diyakini memiliki pusat berupa lubang hitam supermasif. Materi yang mengelilingi lubang hitam supermasif akan saling bergesekan dan menghasilkan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik atau biasa kita kenal sebagai cahaya ini yang mampu sanggup membuat objek ini tampak terang walaupun berada pada jarak yang amat jauh.

Karena berada sangat jauh maka gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh quasar telah bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang. Pengamatan yang dilakukan Dr. Goto menggunakan kamera Charge Coupled Device (CCD) khusus yang sensitif pada panjang gelombang inframerah. Kamera inframerah ini dipasangkan dengan teleskop Subaru berdiameter 8 m sehingga dengan waktu integrasi yang panjang membuat astronom lebih mudah mengamati objek-objek yang terletak sangat jauh.

“Kami mengamati lubang hitam supermasif dan galaksi induk yang terbentuk secara bersamaan,” kata Dr. Goto. “Dengan meneliti objek unik seperti ini kita berharap dapat memahami lebih jauh pola pembentukan lubang hitam dan galaksi saat alam semesta masih muda,” tambah peneliti lulusan Universitas Tokyo ini.

Pengetahuan kita mengenai pembentukan galaksi masih bercabang pada dua teori utama. Teori pertama mengatakan lubang hitam supermasif di pusat galaksi terbentuk lebih dahulu dari galaksi induk. Teori kedua adalah kebalikannya, galaksi terbentuk terlebih dahulu kemudian lubang hitam supermasif terbentuk belakangan.

0 Response to "Galaksi Raksasa di Kedalaman Waktu"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme